Friday, September 03, 2004

Sepenggal pengalaman di Australia: BARBY


PPIA's Barbeque in Sheriff park, Mundingburra ( August 2001) Posted by Hello

“Let’s have a barby at my house tomorrow,” ujar seorang kawan di Uni. Hah .. apalagi nih? Main boneka Barbie? Rasanya tak mungkin pula sudah tua diajak lihat boneka barbie. Tanya punya tanya, rupanya ini undangan barbecue di rumah sang kawan. Orang Australia memang cenderung memendekkan bahasa sebagai bagian dari slang mereka: barby untuk barbecue, mozzie untuk mosquitoe, bikkie untuk biscuit dan lain sebagainya. Pokoknya, kalau terbiasa mendengar bahasa Inggris dibawakan oleh native speaker berasal dari Inggris atau orang Amrik via film Hollywood, mendengar orang Australia bicara seperti mendengar orang bicara bahasa Inggris sambil kumur-kumur.

Dalam kamus Inggris Indonesia terbitan Gramedia, barbecue diartikan sebagai:1) tamasya dengan makan makan daging/ikan panggang (sate), 2) anglo yang berapi kecil – memanggang (daging). Untuk orang Australia, barby bukan sekedar alat untuk memanggang atau tamasya. Barby Australia sendiri sebenarnya sederhana. Cukup dengan setumpuk daging mentah, lembaran logam diatas api yang berasap, terkumpulah bahan untuk membuat makanan lezat (menurut gue sih kadang-kadang nggak ada rasanya …he…he…) plus perayaan. Jangan meremehkan budaya barbie. Inilah budaya sosial penting khas Australia yang diajarkan turun menurun mulai dari kecil. Setiap akhir pekan, keluarga Australia memanggang berbagai makanan di halaman belakang sambil bersantai.

Backyard barbecue (atau tepatnya memanggang di belakang rumah) merupakan ajang kumpul-kumpul informal antar teman dan keluarga. Walaupun persiapan daging yang untuk dimasak umumnya dilakukan oleh perempuan, namun acara memasak di atas bara api sendiri biasanya dilakukan oleh kaum lelaki, yang memanggang daging sambil bercucuran keringat sembari satu tangan memegang bir dingin. Di Indonesia, tukang sate juga umumnya kan laki-laki, tak iya?Tak heran, tanggal 3 September ini yang konon Father’s Day, barang yang paling banyak diiklankan ya alat barby ini.

Tidak jelas kapan barbecue mulai ada di Australia. Walaupun kegiatan memasak di atas bara sudah digunakan bertahun-tahun lampau oleh para pendatang asal Inggris ketika datang ke Australia, konon istilah barbecue (BBQ, barbeque atau variasi kata ini) baru mulai populer disebut saat perang dunia ke dua. Kemungkinan besar kalimat ini diperkenalkan oleh ribuan serdadu USA yang datang ke Australia saat itu.

Peralatan barbecue yang paling sederhana cukup dengan menggunakan tumpukan bata yang disemen, bagian atasnya diberi logam dan bagian bawahnya diberi kayu bakar. Di beberapa tempat di Australia, terutama di kota besar atau yang rawan kebakaran, peralatan minimalis ini sudah langka akibat larangan pemda setempat akan api terbuka di halaman. Sebagai gantinya orang-orang menggunakan hibachi atau trolley barbecue. Hibachi adalah unit kecil yang kompak untuk memanggang dan bisa dibawa kemana-mana. Harganya murah dan biasa dipakai oleh orang-orang yang tinggal di apartemen dimana satu-satunya ruang terbuka hanya balkon. Kalau digunakan di dalam apartemen yang dilengkapi peranti deteksi kebakaran jelas tak bisa ... nanti kebisingan suara lengkingan detektor yang mencium asap.

Trolley barbecue bentuknya hampir seperti kompor gas dua api yang populer di rumah-rumah BTN Indonesia, tapi atasnya rata dan biasanya dilengkapi dengan dua pasang kaki meja beroda di bawahnya. Jadi tidak perlu membungkuk untuk memanggang dan praktis disorong-sorong kemana-mana. Harganya agak mahal tapi populer digunakan di Australia.

Kalau tidak ada tempat untuk barbecue di rumah, bisa juga barbecue di tempat umum. Saking mendarah dagingnya kebiasaan barbecue ini, dikebanyakan taman-taman di kota atau di pinggir pantai pasti ada tempat barbecue khusus gratisan yang disediakan oleh pemerintah daerah setempat. Mulai dari pantai the Strand di Townsville (Queensland Utara) sampai di tepian sungai Yarra di Melbourne (Victoria), kita bisa dengan mudah menemukan tempat barbecue yang biasanya berupa seperti oven yang atasnya dari lempengan logam dipanasi entah dengan gas atau listrik. Kita tinggal memencet tombol yang akan bekerja memanasi daging selama beberapa menit. Tinggal bawa daging, ayam, atau ikan mentah yang sudah dimarinade dalam Eski (boks besar untuk pendingin sementara yang bisa diisi es), minyak pengoles, piring-piring dan perabotnya, lengkaplah sudah piknik ini. Disisi pembakaran biasanya selalu ada keran air untuk mencuci. Jadi jangan lupa setelah itu membersihkan tempat barbecue, karena setelah Anda pakai mungkin orang lain akan menggunakannya.

Untuk para Bapak: HAPPY FATHER’S DAY!
Wish you all a nice week-end!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home