Monday, August 23, 2004

Cowboy Australia (1)

Cowboy di Australia? Lho, memangnya ada? Selama ini kirain cowboy beneran cuma ada di Amrik. Ternyata Australia juga punya, lho.

Kalau sempat jalan-jalan ke Australia, jangan cuma nengok tourist spot. Sempatkan jalan-jalan ke bush. Ini istilah orang Aussie untuk nyebut bagian pedalaman mereka yang isinya semak-semak dan nyaris kering kerontang. Perjalanan melalui bushland punya keunikan sendiri. Disana-sini terlihat kumpulan sapi. Satu dua peringatan terpampang: cattle crossing. Artinya sapi sering melewati daerah ini, jadi hati-hatilah. Satu kali kami harus berhenti karena ratusan sapi menyeberangi jalan.

Seperti juga di Amerika yang pada awal sejarah kedatangan kulit putih kehidupan perekonomiannya bertumpu pada pertanian, kehidupan di Australia bagi kulit putih pendatang hampir serupa. Sapi merupakan hewan ternak berharga. Tanah peternakan di Australia umumnya besar-besar, jauh lebih besar daripada peternakananya pak Harto di Tapos. Jumlah sapinya pun ribuan. Siapa sih yang tidak tahu kalau Australia merupakan salah produsen daging sapi dan susu terbesar? Sapi-sapi ini setiap waktu harus digiring untuk mencari padang rumput atau tempat air. Tukang helanya ya si Cowboy dan Cowgirl itu.

Di Australia Cowboy dikenal dengan nama Jackaroo atau Jillaroo. Mereka ini sebenarnya asisten cowboy karena tukang hela sapi yang utamanya dikenal dengan nama Ringer. Pekerjaan cowboy bukan pekerjaan mudah. Kerja keras dimulai dari pagi-pagi buta sampai menjelang senja. Seringkali tempat kerja mereka jauh dari rumah induk sehingga mereka harus berkemah di jalan. Mereka harus siap untuk menghela kumpulan sapi sejauh beratus-ratus kilometer untuk mencari padang rumput atau untuk membawa sapi ke pasar. Konon pada tahun 1800-an perjalan menghela sapi ini bisa berlangsung selama beberapa bulan. Para cowboy yang melakukan perjalanan panjang ini dikenal dengan nama Drovers. Pekerjaan drovers jaman sekarang konon tidak seberat dulu lagi karena pekerjaan drovers sudah dikombinasikan dengan teknologi. Sapi langsung diangkut dengan truk panjang. Banyak dari cowboy modern juga tidak menggunakan kuda lagi namun menggunakan sepeda motor atau bahkan helikopter. Kalau jalan-jalan di pedalaman Australia dan bersisipan dengan mobil bak terbuka (ute) yang berisi dirt bike plus ransel dan anjing biasanya pemiliknya berprofesi sebagai Jackaroo.

Drover ala tradisional masih ada di Australia walaupun perjalanan tidak sepanjang jaman dahulu. Kini para turis bahkan bisa juga ikutan petualangan a la drovers di New South Wales selama 8 hari. Sesuai iklannya, siapkan uang sebanyak AUD450 ditambah tenaga untuk mencicipi pengalaman menghela 100 ekor sapi, menunggang kuda dan wagon di daerah pegunungan, berenang dengan kuda, tidur di bawah sinar bintang dan mencicipi makanan campfire. Jangan tanya saya ya bagaimana rasanya, belum pernah ikut sih.

1 Comments:

At September 1, 2010 at 3:33 PM, Anonymous Anonymous said...

Makin menarik ni cerita tentang Australia.. Jadi pingin dapat beasiswa ni..

 

Post a Comment

<< Home